Rabu, 13 Mei 2015

2 Anak Usaha Petral di Singapura dan Hong Kong Juga Dibubarkan

Direksi PT Pertamina (Persero) tidak hanya membubarkan Pertamina Energy Trading Limited (Petral), tapi juga dua anak usaha Petral yang berdomisili di Hong Kong dan Singapura.

"Likuidasi seluruhnya Petral, termasuk 2 (dua) anak usahanya, semuanya akan dilikuidasi," kata Menteri BUMN Rini Soemarno, di Kantor Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (13/5/2015).

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto menambahkan, dua anak usaha Petral tersebut berdomisili di Singapura dan Hong Kong.

"Yang Hong Kong dan Singapura juga dibubarkan, semuanya diaudit," tegas Dwi.

Seperti diketahui, Petral memiliki dua anak usaha yakni, Pertamina Energy Services Pte Limited, yang sebelumnya Petra Oil Services Pte Ltd (PES), berdiri di Singapura 1992 dengan bisnis perdagangan minyak mentah.

Kedua yakni, Zambesi Investments Limited (ZIL), yang didirikan di Hong Kong tahun 1979. ZIL mengurus bisnis investasi dan mengembangkan bisnis non minyak Petral.

Sabtu, 09 Mei 2015

Target Selesai 2019, Jokowi Minta Proyek Trans Papua Dikebut Siang-Malam

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan pembangunan jalan Trans Papua selesai pada 2019. Jalan sepanjang 3.985 km tersebut ia minta dikerjakan siang malam agar cepat selesai.

"Mengenai Trans Papua yang panjangnya 3.985 km akan kita tangani, masih banyak tempat-tempat yang belum tertembus (jalan). Target saya maksimal 2019 harus semuanya tersambung sudah saya sampaikan ke Menteri PUPR (Basuki Hadimuljono)," ujar Jokowi dalam sambutannya di acara groundbreaking Jembatan Layang Hamadi-Holtekamp, di Distrik Jayapura Selatan, Jayapura, Sabtu (9/5/2015).

Jokowi meminta proyek ini dikebut, karena di Papua masih banyak daerah yang belum dapat diakses jalan. Sehingga harga barang kebutuhan masih cukup mahal, dibandingkan daerah lain di Indonesia.

"Kerja siang malam, karena banyak yang belum tembus, belum tersambungkan. Jadi 2019 Trans Papua 100% sudah tertangani, insyaallah akan tembus," ucap Jokowi.

Tidak hanya Trans Papua, pemerintah juga menyiapkan lahan seluas 7.000 hektar di Sorong untuk di bangun pelabuhan dan infrastruktur lainnya.

"Nanti Agustus-September akan dimulai di Sorong, itu 7.000 hektar untuk dibangun pelabuhan, sentra power plan (pembangkit listrik), dan kawasan industri, itu semua sudah dalam perencanaan," tutup Jokowi.

Minggu, 03 Mei 2015

Alami Penyusutan, Bangunan Pasar Tanah Abang Blok G Pun Uji Kelayakan

Pasar Tanah Abang Blok G akan melalui proses uji kelayakan struktur bangunan selama satu bulan dari sekarang. Hal tersebut dilakukan karena ada temuan bahwa bangunan Blok G mengalami penyusutan dan keretakan di beberapa bagian.

Hasil dari uji kelayakan ini nantinya akan menentukan apakah Blok G jadi dibongkar atau tidak.

"Kami akan uji sebulan ini karena ada perbedaan. Blok G punya dua bangunan, ada yang bangunan lama dari tahun 1987, ada juga yang baru dari tahun 2004," tutur Manajer Pasar Tanah Abang Blok G Namen Suhadi, Jumat (17/4/2015).

Namen mengungkapkan, masa pakai dari dua bangunan di Blok G berbeda-beda. Jika masa pakai bangunan lamanya sudah habis, maka bangunan baru masih punya masa pakai lebih kurang sembilan tahun lagi.

Sebelumnya diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sempat mengungkapkan niatnya untuk membongkar Blok G dan membangunnya lagi dengan menambah berbagai fasilitas yang memadai, seperti Blok A dan Blok B.

Namun, keinginan itu belum pasti alias masih dipertimbangkan lebih lanjut.